Berburu 1 Milyar

SatuMilyarPesta Wirausaha TDA memang luar biasa. Bertempat di Jakarta Expo Kemayoran tanggal 8 sampai dengan 10 Pebruari 2013 PW TDA dipadati ribuan pengunjung. Puluhan motivator dan praktisi bisnis kondang mengisi 1 main stage dan 3 growing stages yang digelar.

Pembicara terakhir adalah ustadz Yusuf Mansur. Bicaranya – seperti biasa – sangat menarik dan menyedot perhatian. Dibuka dengan pertanyaan: “Siapa ingin dapat uang 1 milyar rupiah?”. Jari-jari teracung semua. Jari saya teracung paling tinggi.
“Bener, nih. Mau?” tanya ust YM meminta ketegasan as if it is needed.
“Ya”, jawab kami berbarengan. Suara saya paling nyaring.
“Gampang itu,” kata ust YM enteng. “Mau tahu caranya?”
Kami jawab lagi serempak: “Ya”. Suara saya buat sedikit fals supaya paling kedengaran oleh ust YM.
Sepertinya ini latihan jadi anggota DPR jaman dulu, bersama-sama mengucapkan “setuju”.
“Begini”, kata ust YM. “Ente doa minta satu milyar rupiah setiap habis sholat. Tapi sholatnya tujuh kali ya. Yang wajib lima kali, ditambah tahajud dan dhuha”, kata beliau sambil menunjukkan tujuh jari dengan kedua tangannya. “Tujuh ya, bukan lima”.
“Terus sebutin kapan ente mau. Misal akhir bulan Maret. Sebutin juga taonnya, 2013. Kalau tidak, nanti dikabulkannya lima puluh tahun lagi. Kan kelamaan”.
Kemudian ust YM menceritakan contoh orang-orang yang terkabul doanya. Bukan dari orang jaman dulu tapi contoh-contoh nyata jaman sekarang. Termasuk diri beliau sendiri. Mendengar ust YM bercerita memang enak. Ceritanya mengalir lancar. Tauhid dan keimanan yang biasanya bikin kening berkerut dibawakan dengan enteng.

*********

Terpengaruh ust YM, sepulang dari PW TDA 2013 saya langsung melaksanakan anjuran beliau. Shalat dhuha memang sudah saya jalankan tapi sholat tahajud belum. Demi satu milyar, saya laksanakan sholat tahajud secara rutin. Tiap malam bangun, sholat, dan berdoa khusyu. Tantangan ngantuk dan lelah dapat dikalahkan dengan bayangan satu milyar di depan mata.

Ditambah lagi ada postingan BB Group alumni SMA saya yang menuliskan ayat Al Quran bahwa Allah swt mengabulkan segala doa. Saya tanya apakah minta 1 milyar juga akan dikabulkan? Jawabannya jangankan satu milyar, lebih dari itu pun akan dikabulkan. Makin besarlah keyakinan saya…

Tapi sebagaimana layaknya pejabat kita, saya pun korupsi di doa saya. Yang mestinya meminta satu milyar saya naikkan menjadi Rp 1,4 M. “Ya Allah, saya minta Rp 1,4 M. Satu milyar empat ratus juta rupiah, ya Allah. Di akhir Maret ini. Tahunnya dua ribu tiga belas, ya Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang.” Tiap habis sholat wajib saya ulang. Juga setelah sholat Dhuha.

Waktu berlalu, pertengahan Maret menjelang. Belum ada tanda-tanda uang Rp 1,4 M datang. Mulai panik, saya tambah ibadah dengan menseringkan sholat jamaah. Tiap ada kesempatan saya usahakan selalu sholat lima waktu di masjid. Mendekati akhir Maret saya tambah panik. Baca Al Quran yang tadinya hanya pagi saja saya jadikan pagi dan sore. Jumlah halaman ditambah.

Dan akhir Maret datang. Sebuah keajaiban terjadi. Yaitu, …. bulan berganti menjadi April. Hanya itu. Yang lainnya tetap seperti biasa. Satu milyar empat ratus juta rupiah tak datang.

Kesal setengah mati pada ust YM. Kata-katanya tidak bisa dipegang. Tapi kalau protes pasti dia sudah punya jawaban. “Ente kurang khusyu sholatnya.” atau “Ente kurang pakai perasaan dalam berdoa”. Ngeles aje die.

Di samping kesal, ada rasa heran di hati. Dulu saya tidak pernah sholat tahajud seminggu berturut-turut. Paling sehari dua hari kemudian bolong berhari-hari. Dengan bayangan Rp 1,4 M di mata, saya dapat melakukan tahajud 40 malam berturut-turut tanpa seharipun terlewat. Keheranan lambat laun berubah menjadi perasaan PD. Bahwa ternyata saya bisa bangun qiyamul lail setiap malam. Mengalahkan rasa kantuk dan lelah.

Saya niatkan untuk melanjutkan qiyamul lail selama 2 bulan. Kalau satu bulan bisa, masak dua bulan tidak bisa, kata saya. Dan ternyata berhasil. Dua bulan bangun malam tanpa bolong sehari pun. Makin PD saya. Kalau dua bulan bisa, pasti tiga bulan juga bisa, demikian pikir saya.

Dari kesal, saya berubah jadi berterima kasih pada ust YM. “Gara-gara lu tadz, gue jadi sholat tahajud nih,” kata saya pada ust YM imaginer. Biar pun pakai iming-iming satu milyar dahulu, yang penting saya sudah bisa merutinkan tahajud.

Tapi ketika saya pikir-pikir, memang tidak ada artinya satu milyar dibanding dunia seisinya yang dijanjikan untuk orang beriman dan beramal sholeh. Jadi ada benarnya juga pancingan satu milyar itu. Pilih mana: dunia seisinya di akhirat kelak atau satu milyar rupiah saja di dunia ini?

Kalau saya sebenarnya memilih dapat dua-duanya sih. #eh

Depok, awal Mei 2013

5 thoughts on “Berburu 1 Milyar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *